
Jika Bulan Ramadan, tiba pintu-pintu surga akan
dibuka, dan pintu-pintu neraka akan ditutup kemudian syaitan-syaitan akan
dibelenggu." Seperti itulah Rasulullah SAW mengabarkan tentang musim
tahunan yang berkah ini Bulan Ramadhan.
Dengan datangnya bulan Ramadan,
kebaikan dilepaskan dan orang-orang beriman diberi kekuatan dalam
melakukan berbagai perbuatan baik, selain itu pintu-pintu kebaikan yang belum
dibuka sebelum datangnya bulan suci akan dibuka untuk mereka.
Puasa di Bulan Suci Ramadan - sebagaimana yang dikatakan oleh
Imam Al-Ghazali ia berkata: Taklukkan musuh-musuh Allah SWT karena itu
sarananya syaitan yang menebar keinginan hanya diperkuat dengan makan dan minum
semoga Allah SWT mengutuknya.
Tidaklah mengherankan jika jiwa orang-orang mukmin berjuang
menuju kebaikan di bulan ini, sedangkan orang-orang yang bermaksiat mereka
mengalami kesulitan untuk membatasi hawa nafsunya ia mengalami gejala sesak di
dadanya atau menyempit di bulan Ramadan ini.
Allah SWT telah membuka pintu-pintu kebaikan di bulan ini dan menutup
pintu-pintu keburukan di dalamnya. Ini adalah kesempatan bagi mereka yang ingin
memperbanyak perbuatan baik dan meninggalkan perbuatan buruk.
Dari hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah R.A. Rasulullah
SAW bersabda bahwa pada bulan Ramadhan ini, pintu surga akan dibuka, pintu
neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu. Dengan berlandaskan hadits ini, tentu
bulan Ramadhan menjadi momentum bagi seluruh umat Muslim untuk menambah amalan
mereka karena Allah SWT sudah memudahkan umat muslim untuk melakukan kebaikan
dan ibadah di bulan Ramadhan, belum lagi janji Allah tentang dilipatgandakannya
pahala pada bulan Ramadhan semakin menjadi penguat bagi kita selaku umat muslim
untuk meningkatkan iman selama bulan Ramadhan.
Sungguh beruntung bagi siapapun yang dikaruniai oleh Allah SWT
kepekaan untuk mengamalkan berbagai peluang kebaikan yang diperlihatkan Allah
SWT kepadanya. Beruntung pula orang yang dititipkan Allah SWT dengan potensi
atau kelebihan yang dimilikinya, dan dikaruniakanlah kami umatmu kesanggupan
agar dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.Karena derajat kemuliaan
seseorang dapat dilihat dari sejauhmana dirinya punya nilai manfaat bagi orang
lain. Rasulullah SAW dalam hal ini bersabda, "Sebaik-baik manusia
diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain." (H.R.
Bukhari).
Seakan hadits ini mengatakan, jika ingin mengukur sejauhmana
derajat kemuliaan akhlak kita, maka ukurlah sejauhmana nilai manfaat diri ini?
Manusia yang baik ucapannya senantiasa terpelihara, ia hemat betul akan
kata-katanya, sehingga lebih banyak berbuat daripada hanya berbicara.
Kemudian tidak suka untuk mencampuri yang bukan urusannya, dan
sangat nikmat kalau ia berbuat kebaikan. Hari-harinya tidak lepas dari menjaga
silaturahmi, sikapnya penuh wibawa, penyabar, selalu berterima kasih,
penyantun, lemah lembut, bisa menahan dan mengendalikan diri, serta penuh kasih
sayang kepada sesama.
Ia justru selalu berwajah cerah, ramah tamah, mencintai karena
Allah, membenci karena Allah, dan marahnya pun karena Allah SWT. Subhanallah
demikian indahnya menjadi manusia yang beriman serta bermanfaat untuk orang
lain yang selalu menebar kebaikan dan menahan untuk keburukan.
Salah satu keutamaan bulan Ramadhan dari bulan lainnya adalah
bulan Ramadhan merupakan salah satu waktu mustajab untuk memanjatkan doa,
seperti yang dijelaskan dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Abu
Hurairah R.A. yang artinya,
“Tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa
sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang yang didzalimi.” (HR.
Ahmad 2:305)
Dari hadits di atas dapat dilihat bahwa seseorang yang berpuasa
merupakan salah satu dari tiga golongan orang yang doanya tidak tertolak
sehingga ketika bulan Ramadhan datang, dianjurkan kepada seluruh umat muslim
untuk memperbanyak doa mereka. Dikutip dari Rumaysho.com, Imam Nawawi
rahimahullah berkata, “Disunnahkan orang yang berpuasa untuk memperbanyak doa
demi urusan akhirat dan dunianya, juga boleh ia berdoa untuk hajat yang ia
inginkan, begitu pula jangan lupakan doa untuk kaum muslimin secara umum.”
(Al-Majmu, 6:273).
Dengan semakin mendekatnya bulan Ramadhan 2024, kita berdoa
semoga kita masih diberikan kesempatan untuk bertemu kembali dengan bulan
Ramadhan sehingga kita dapat meraih dan mengejar keutamaan bulan Ramadhan.
Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Di Bulan Suci Ramadhan 1445 H.
Artikel: Nur As’adah, S.Ag (Guru Fiqih MTsN 1 Flotim)
Editor:
diLadica
Comment